Sistem Koloid : Pengertian, Jenis, dan Sifatnya
Halo jenius people, kalian pernah minum susu gak? Eh jangan salah, yang dibahas disini susu adalah koloid, baru tau kan? Nah artikel ini akan membahas tentang apa itu koloid, jenis-jenisnya, serta sifatnya.
Jadi simak terus yah!
Apa itu Koloid
Tau gak sih kalau sebenarnya koloid heterogen bukan homogen, yah kan susu juga bercampur? Nah ini dia, koloid biasanya terlihat homogen padahal dia heterogen, kalau dalam susu, akan ada yang mengendap kan, nah itu partikel yang tidak larut dalam air.
Nah secara lengkap, koloid merupakan campuran heterogen yang terdapat dua fase, terdapat fase terdispersi dan medium pendispersi.
Secara mudahnya yah, fase terdispersi zat terlarut, bedanya fase terdispersi yah gak larut, bahkan akan mengalami penyebaran yang merata, nah kalau ada terlarut berarti ada pelarut kan? pelarut itu seperti medium pendispersi, zat medium pendispersi dapat menyebabkan terjadinya penyebaran.
Dari sini ngerti kan?
Nah kalau dalam susu, fase terdispersinya apa? dan medium pendispersinya apa? jawabannya fase terdispersinya partikel susu sendiri yaitu lemak, sedangkan medium pendispersinya adalah air.
Perbedaan larutan, koloid, dan suspensi
Sebenarnya perbedaannya bisa jenius lihat dari ukuran partikel dari ketiga minuman tersebut, kalau partikel larutan itu diameternya kurang dari 10-7 sedangkan untuk koloid adalah antara 10-7 sampai 10-5, sedangkan untuk suspensi adalah lebih dari 10-5, jadi kalau diurutkan dari terkecil sampai terbesar adalah larutan<Koloid< suspensi.
Jenius people lihat perbedaan berdasarkan partikel di gambar berikut.
![]() |
Kiri Larutan, Tengah Koloid, dan Kanan adalah Koloid| Seeulagi. |
Jenis-jenis koloid
Tadi kan contoh susu yah, fase terdispersinya cair dan medium pendispersinya juga cair, nah itu adalah salah satu jenis koloid yaitu emulsi (cair-cair), nah yang perlu jenis people fase terdispersi bisa cair, padat, dan gas, begitupun juga dengan fase medium pendispersi yaitu bisa cair, padat, dan gas.
1. Koloid Cair-Cair (Emulsi)
Emulsi adalah sistem koloid di mana dua cairan yang biasanya tidak bercampur, seperti minyak dan air, terdispersi satu sama lain. Contoh yang paling umum adalah susu, di mana lemak susu terdispersi dalam air. Interaksi antara partikel-partikel lemak dan air dijaga oleh molekul-molekul protein, menjadikannya stabil.
2. Koloid Padatan-Cair (Sol)
Sistem koloid ini melibatkan partikel-partikel padatan yang terdispersi dalam cairan. Contoh utama adalah cat, di mana partikel pigmen padatan terdispersi dalam medium pelarut (misalnya, air atau pelarut organik). Cat tetap dalam bentuk sol karena adanya interaksi antara partikel-partikel tersebut.
3. Koloid Gas-Cair (Busa)
- Busa adalah jenis koloid yang mengandung gelembung-gelembung gas terperangkap dalam cairan. Contohnya adalah minuman berkarbonasi seperti soda, di mana karbon dioksida terperangkap dalam cairan, dan saat dibuka, gelembung-gelumbung gas dilepaskan.
4. Koloid Cair-Padatan (Gel)
Gel adalah sistem koloid yang melibatkan partikel padatan yang terdispersi dalam cairan. Gel seringkali memiliki tekstur setengah padat dan setengah cair. Contohnya termasuk gel gigi, jeli, dan gel rambut.
5. Koloid Gas-Padatan (Aerosol)
Aerosol adalah sistem koloid yang menggabungkan partikel padatan dengan gas. Contoh umum adalah semprotan pewangi ruangan, di mana partikel wangi padatan terdispersi dalam gas penyemprot.
6. Koloid Cair-Gas (Asap)
- Asap adalah sistem koloid dimana partikel cairan terdispersi dalam gas. Misalnya, asap rokok adalah campuran partikel-partikel cairan kecil yang terdispersi dalam udara.
7. Koloid Padatan-Padatan (Sol Padatan)
Sistem koloid ini melibatkan partikel padatan yang terdispersi dalam padatan lainnya. Contohnya termasuk cat emas, di mana partikel emas terdispersi dalam cairan pelarut, dan pasta gigi yang mengandung partikel abrasive terdispersi dalam bahan gel.
8. Koloid Cair-Gel (Aerogel)
Aerogel adalah sistem koloid yang unik yang melibatkan cairan yang terdispersi dalam gel yang sangat ringan. Aerogel silika adalah contoh yang terkenal, di mana cairan terdispersi dalam jaringan gel yang sangat porus, menciptakan struktur yang sangat ringan dengan sifat isolasi panas yang luar biasa.
Sifat-sifat Koloid
Koloid memiliki 8 (delapan) sifat, yaitu:
1. Efek Tyndall
Efek Tyndall adalah cahaya yang berhamburan oleh partikel koloid, dimana partikel larutan berukuran lebih kecil daripada partikel koloid. Oleh karena itu, berkas cahaya dapat dihamburkan.
Pernah nonton eksperimen susu yang disenterkan gak? Kalau belum, nonton deh, jadi susu dimasukkan ke dalam botol yang transparan, kalau disenter cahayanya berhamburan pada susu tersebut, kan kalau biasanya kalau senter kan cahayanya satu arah saja, nah susu enggak.
Coba deh!
2. Gerak Brown
Gerak Brown adalah gerak acak dari partikel koloid yang bisa dilihat hanya lewat mikroskop ultra. Pergerakan acak tersebut disebabkan adanya tumbukan.
3. Absorpsi
Absorpsi adalah proses penyerapan, atau tepatnya penyerapan ion oleh partikel koloid karena ukuran luas partikel koloid yang cukup besar.
Dengan begitu ion dapat menempel di permukaannya, baik ion positif maupun negatif. Lebih jauh lagi, koloid pun dapat bermuatan sesuai muatan ion yang telah diserap.
4. Koagulasi koloid
Koagulasi koloid merupakan penggumpalan partikel koloid karena koloid mengandung muatan yang dinetralkan. Pada koloid bermuatan sejenis, koloid tidak akan menggumpal karena ion saling tolak-menolak.
Sedangkan koloid yang muatannya telah dinetralkan tidak lagi tolak-menolak sehingga koloid bisa berkelompok atau menyatu.
5. Dialisis
Dialisis adalah pemurnian koloid agar bebas dari ion-ion pengganggu. Contoh pengaplikasiannya adalah proses cuci darah alias hemodialisis.
6. Elektroforesis
Elektroforesis adalah pergerakan partikel koloid di dalam medan listrik karena adanya muatan yang terkandung di dalam partikel koloid tersebut. Kutub negatifnya disebut katoda, sementara kutub positifnya disebut anoda.
7. Koloid liofil dan liofob
Sifat ini dapat ditemukan dalam sol, yang terbagi jadi dua jenis: liofil dan liofob. Sol liofil merupakan partikel dengan zat terdispersi yang bisa menarik mediumnya, sehingga ada gaya tarik-menarik antara keduanya.
Sedangkan sol liofob merupakan partikel dengan zat terdispersi yang tidak bisa menarik mediumnya dan cenderung encer.
8. Koloid pelindung
Sol liofil pun dapat digunakan sebagai koloid pelindung dari sol liofob. Dengan begitu, partikel sol liofil akan menjadi pelindung sol liofob dari koagulasi.
Posting Komentar