Tabrakan Galaksi Bimasakti dan Andromeda, Bahayakah?

Table of Contents


Hey! Kamu pernah denger nggak sih kalau galaksi kita, Bimasakti, bakal tabrakan sama tetangganya, Galaksi Andromeda? 

Yap, ini bukan teori konspirasi, tapi beneran bakal kejadian dalam sekitar 4,5 miliar tahun lagi! Yuk, kita bahas lebih dalam soal tabrakan galaksi ini.

Tabrakan Pasti Terjadi!

Menurut para astronom, tabrakan antara Bimasakti dan Andromeda udah nggak bisa dihindari lagi. 

Bayangin aja, dua galaksi raksasa ini bakal ngeblend jadi satu! Pengukuran pergeseran Doppler dari garis spektrum Andromeda nunjukin kalau galaksi ini makin deket ke kita. 

Tapi, pengukuran ini cuma bisa ngasih tau gerakan yang langsung menuju atau menjauh dari pengamat. 

Jadi, untuk memastikan apakah kita bakal kena tabrakan langsung atau cuma hampir kena, para ilmuwan mesti pelajarin gerakan galaksi satelit Andromeda dengan saksama. Hasilnya, tabrakan ini beneran nggak bisa dihindari.

Setelah berbagai benturan dan perubahan selama miliaran tahun, akhirnya Bimasakti dan Andromeda bakal jadi satu galaksi raksasa berbentuk elips, bukan spiral lagi. 

Para penulis studi soal tabrakan ini ngasih nama galaksi baru ini "Milkdromeda". Hmm, gimana menurut kamu? Ada ide nama yang lebih keren? Share aja kalau kamu punya nama yang lebih keren buat galaksi gabungan ini!

Tabrakan Galaksi dapat Menghancurkan?

Saat dua galaksi raksasa ini tabrakan, mungkin kamu bayangin bakal terjadi kehancuran besar-besaran. 

Tapi faktanya, jarak antar bintang di galaksi begitu besar sehingga kemungkinan bintang-bintang bakal bertabrakan sangat kecil.

 Jadi, meskipun struktur galaksi bakal berubah total, bintang-bintang dan planet-planet di dalamnya mungkin cuma ngalamin perpindahan posisi aja. 

Tapi, gravitasi yang kuat bisa narik bintang-bintang ke arah pusat galaksi baru, bikin mereka spiral ke dalam, menciptakan tontonan yang spektakuler.

 Efek Tabrakan Terhadap Black Hole Supermasif

Tabrakan ini juga bakal bikin black hole supermasif di pusat kedua galaksi jadi pasangan biner.

Mereka bakal terus spiral ke dalam, mengeluarkan gelombang gravitasi, dan akhirnya gabung jadi satu black hole raksasa.

Tapi, sinyal gelombang gravitasi dari kejadian ini nggak bisa dideteksi sama LIGO karena cuma sensitif buat black hole dan bintang neutron yang lebih kecil. 

Jangan khawatir, di masa depan, misi LISA (Laser Interferometer Space Antenna) milik ESA mungkin bisa ngamatin merger ini sampai ke redshift sekitar dua. Jadi, kita bisa lihat apakah prediksi nasib black hole di Bimasakti cocok dengan kejadian serupa di tempat lain.

Estimasi tabrakan total bakal selesai dalam sekitar 10 miliar tahun lagi. Tapi, sayangnya Matahari kita nggak bakal bertahan selama itu buat ngeliat rumah baru di galaksi gabungan. Kita mesti puas dengan hasil simulasi aja, deh.

Kamu bisa bayangin nggak, gimana langit malam kita bakal keliatan pas Andromeda makin deket dan akhirnya gabung sama Bimasakti?

 Pasti bakalan spektakuler banget! Tetap semangat belajar dan eksplorasi, ya! Siapa tahu, kamu bisa jadi bagian dari generasi yang bisa lebih banyak ngungkap misteri alam semesta. 

Posting Komentar