Apa yang Terjadi Pada Tubuh Pas Tersambar Petir?
Di Amerika Serikat, rata-rata 243 orang terluka akibat sambaran petir setiap tahunnya, dan sekitar 27 orang meninggal.
Dengan suhu puncak mencapai 27,760°C (50,000°F), hampir lima kali lebih panas dari permukaan Matahari.
Jadi nggak heran kalau petir bisa mematikan. Tapi, apa sih yang sebenarnya terjadi pada tubuh manusia ketika tersambar petir?
Untuk paham efek dari sambaran petir, kita harus tahu dulu gimana petir itu bisa terbentuk.
Pembentukan Petir
Petir terbentuk karena adanya udara hangat yang naik dan mendingin menjadi tetesan air kecil yang akhirnya membentuk awan.
Kalau udara hangat terus naik, tetesan-tetesan ini bergabung membentuk tetesan yang lebih besar dan akhirnya membeku menjadi kristal es. Ketika kristal es ini tumbuh terlalu berat, mereka jatuh ke tanah sebagai hujan es.
Saat hujan es yang tumbuh ini bergerak di dalam awan, mereka jadi bermuatan negatif karena bergesekan dengan kristal es kecil yang bermuatan positif.
Bagian dasar awan jadi bermuatan negatif, sementara kristal es yang lebih ringan tetap di puncak awan dengan muatan positif. Ketika muatan ini sudah cukup kuat, terjadilah pelepasan muatan yang kita sebut petir.
Petir menyebabkan ekspansi panas dan udara yang cepat, menghasilkan suara keras yang kita kenal sebagai guntur.
Apa yang Terjadi pada Tubuh saat Kena Petir?
Ketika seseorang tersambar petir, tubuhnya mendapat tegangan listrik sekitar 10 juta volt. Sebagai perbandingan, saluran listrik hanya punya tegangan sekitar 100,000 volt.
Efeknya bisa sangat serius, terutama pada sistem sirkulasi, pernapasan, dan saraf.
Sambaran petir bisa menyebabkan pendarahan otak, stroke, dan cedera jaringan dalam. Kebanyakan kematian terjadi karena serangan jantung, di mana arus petir mengganggu ritme alami jantung.
Anehnya, memberikan kejutan listrik lain dengan defibrilator setelah seseorang tersambar petir bisa meningkatkan peluang selamat mereka.
Sistem pernapasan juga bisa lumpuh akibat arus yang kuat. Untuk menghindari sesak napas, perlu dilakukan pernapasan buatan.
Kerusakan pada sistem saraf sering menyebabkan kelumpuhan sementara pada anggota tubuh bagian bawah serta gejala neurologis berkelanjutan seperti depresi dan kecemasan.
Jenis Sambaran Petir
Efek dari sambaran petir bisa berbeda tergantung pada jenis sambaran yang mengenai korban. Ada lima jenis sambaran petir, masing-masing dengan karakteristik dan tingkat bahayanya.
1. Direct Strike
Jenis ini paling jarang terjadi, hanya 3-5% dari total sambaran, tapi paling mematikan.
Arus petir sebagian melewati tubuh dan sebagian lainnya melewati permukaan kulit, menyebabkan luka bakar dan kerusakan serius pada sistem kardiovaskular dan saraf.
2. Side Flash
Terjadi ketika objek tinggi di dekat korban tersambar petir dan sebagian arus melompat ke orang tersebut.
Biasanya terjadi ketika seseorang berlindung di bawah pohon atau objek besar lainnya.
3. Ground Current
Terjadi ketika petir menyambar tanah atau objek, dan arus menyebar di permukaan tanah. Orang yang berada di sekitar titik sambaran bisa terkena arus tanah ini, yang sering kali menyebabkan kematian.
4. Conduction
Membuat sekitar 5% dari cedera akibat petir dan bisa mempengaruhi orang baik di dalam maupun di luar ruangan.
Terjadi karena petir menyambar sesuatu yang terbuat dari logam, yang bisa menghantarkan arus listrik sejauh rantai logam itu tidak terputus.
5. Streamers
Terjadi ketika gaya listrik positif di tanah tertarik pada arus negatif di awan badai.
Streamers bisa menyebabkan cedera serius atau kematian, meskipun sambaran petir utama tidak menyelesaikan saluran antara streamer dan awan.
Kena sambaran petir memang bisa berakibat fatal, tapi mengetahui bagaimana dan mengapa petir terbentuk serta jenis-jenis sambaran bisa membantu kita menghindari risiko tersebut.
Menurut laporan The Met Office, petir menyambar Bumi sekitar 44 kali setiap detik dengan hampir 1,4 miliar sambaran setiap tahun.
Jadi, tetap waspada dan selalu ingat untuk mencari tempat berlindung yang aman saat badai petir. Ingat, kalau kamu bisa dengar guntur, berarti kamu sudah dalam jangkauan sambaran petir!
Artikel ini bersumber dari IFLScience
Posting Komentar