Informasi dari Orang yang Kita Suka Lebih diingat dan Dipercaya

Table of Contents


Gengs, siapa di sini yang suka banget nostalgia? Pasti banyak dari kita yang punya memori-memori manis bareng orang-orang yang kita sayang, kan? 

Nah, pernah gak sih kalian ngerasa kalo memori yang kita inget lebih kuat dan detail kalo melibatkan orang yang kita suka? Ternyata, ada alasannya lho!

Orang-orang yang terlibat dalam memori kita punya pengaruh besar terhadap apa yang kita inget dan gimana kita menghubungkan kenangan-kenangan tersebut. 

Studi terbaru dari The People We Like menunjukkan bahwa preferensi kita terhadap orang tertentu bisa memengaruhi koneksi yang kita buat di otak kita.

Memori itu bukan cuma soal mengingat kejadian individual, tapi juga menghubungkan elemen-elemen dari berbagai pengalaman. 

Orang yang Kita Suka Bikin Memori Lebih Mudah Terhubung


Jadi gini, gengs. Dalam penelitian ini, ada 189 partisipan yang diminta untuk membuat profil dari "teman setim" dan "lawan" mereka. 

Mereka milih wajah dan atribut-atribut seperti orientasi politik, kebiasaan makan, olahraga favorit, dan preferensi musik.

 Abis itu, mereka ngerjain tugas komputer yang melibatkan serangkaian kejadian di berbagai tempat, seperti taman, dengan objek sehari-hari seperti payung yang diperkenalkan oleh teman setim atau lawan mereka.

Hasilnya? Ternyata, informasi yang disajikan oleh sumber yang kita suka lebih mudah dihubungkan. 

Partisipan lebih akurat dan percaya diri dalam menghubungkan objek-objek yang diperkenalkan oleh teman setim mereka.

 Ini menunjukkan bahwa kita cenderung memprioritaskan informasi berdasarkan kesukaan kita terhadap sumbernya.

Lebih Percaya Informasi dari Kelompok yang Kita Suka


Kita semua tahu kalo kita hidup di dunia yang terpolarisasi, dimana kelompok-kelompok sosial dan politik sering kali saling bertentangan. 

Penelitian ini ngasih petunjuk bahwa preferensi kita terhadap kelompok tertentu bisa membentuk jaringan pengetahuan kita. 

Misalnya, kalau kita lebih cenderung percaya sama informasi dari kelompok yang kita suka, kita mungkin bakal lebih mudah membuat koneksi dan kesimpulan berdasarkan informasi tersebut.

Sebaliknya, informasi dari kelompok yang kita gak suka mungkin bakal diperlakukan dengan lebih hati-hati atau bahkan diabaikan. 

Ini bisa mempengaruhi cara kita membentuk pemahaman tentang dunia dan juga bagaimana kita merespon isu-isu sosial yang ada.

Cara Tetap Terhubung Informasi yang Objektif 


Meski begitu, belum jelas apakah meningkatkan kesadaran kita tentang bias ini bisa membantu kita mengintegrasikan informasi dari berbagai sumber dengan lebih baik. 

Studi sebelumnya menunjukkan bahwa sekedar menyadari bias kita gak selalu cukup untuk menghentikannya mempengaruhi perilaku kita. Penelitian lebih lanjut diperlukan untuk mengevaluasi apakah hal yang sama berlaku untuk bias yang ditemukan dalam studi ini.

Tapi ada harapan, gengs. Meskipun perpecahan politik seringkali kuat, kita masih bisa merasa terhubung dengan kelompok-kelompok lain, seperti kota asal atau negara kita. 

Dengan menekankan afiliasi bersama ini, kita mungkin bisa meningkatkan pengaruh identitas tersebut terhadap pemikiran kita. Ini bisa membantu kita membuat kesimpulan yang lebih sedikit bias berdasarkan informasi baru.

So, penting banget buat kita lebih sadar sama bagaimana preferensi sosial kita mempengaruhi cara kita mengingat dan menghubungkan informasi. 

Dengan begitu, kita bisa lebih bijak dalam menyerap dan menggunakan informasi yang ada di sekitar kita. Keep your mind open and stay curious, guys!

Sumber: IFLScience 

Posting Komentar