Kenali Minyak Atsiri, Cara Memperoleh, dan Manfaatnya

Table of Contents

  


Jenius people pernah pake minyak kayu putih ketika sakit? Atau malah produk tersebut sering dibawah kemana-mana  karena aromanya menenangkan? Hmhm tau gak sih jenius people kalau produk tersebut ternyata adalah salah satu dari minyak atsiri.

Minyak atsiri tidak hanya dari minyak kayu putih saja, tetapi banyak loh dari bahan-bahan yang sering dijumpai sehari-hari, dan gak kalah bagus juga manfaatnya.

Mau tahu apa itu minyak atsiri dan manfaatnya? Yuk simak artikel lengkap tentang minyak atsiri di bawah ini

Apa itu minyak atsiri?

Minyak atsiri atau minyak esensial adalah sari tanaman yang memiliki aroma khas dari senyawa ester, didapat dari proses ekstraksi, entah itu dari bunga, batang, daun, maupun akar tumbuh-tumbuhan.

Minyak atsiri bersifat mudah menguap karena titik uapnya rendah sehingga pemanfaatannya dari sektor Industri, digunakan sebagai bahan baku industri parfum, bahan pewangi, kosmetika, farmasi.

Biasanya orang-orang menggunakannya sebagai minyak gosok untuk  pijat badan yang nyeri, dan aromaterapi untuk terapi pernafasan ataupun efek menenangkan.

Sifat-sifat minyak atsiri

1. Memiliki bau khas

2. Tersusun oleh bermacam-macam senyawa

3. Terdiri dari kelompok fenil propana dan terpenoid

4. Mudah menguap

5. Tidak bercampur dengan air

Cara Memperoleh Minyak atsiri

- Destilasi Uap

Prinsip Destilasi uap yakni dengan mengontakkan langsung air dan bahan/sampel, yang mana dilakukan pemanasan hingga uap air mengalir melalui kondensor sehingga ter-embunkan dan terpisah dengan cara dekantasi.

Destilasi Uap dapat dilakukan pada sampel bunga, daun, batang, dan akar yang sebelumnya di haluskan.

- Ekstraksi

Proses ekstraksi menghasilkan minyak atsiri dilakukan menggunakan pelarut, biasanya etanol atau heksana.

Proses ekstraksi dapat dilakukan dengan metode yang berbeda seperti ekstraksi maserasi, soxhlet, refluks, atau perkolasi.

Ekstraksi yang paling sederhana, dapat menggunakan proses maserasi dengan prinsip kerja, tumbuhan dihaluskan kemudian direndam dalam pelarut dengan jangka waktu tertentu minimal 24 jam.

Setelah direndam, maka hasilnya dapat dipekatkan melalui evaporator atau destilasi.

-pengempaan (pressing)

Proses untuk menghasilkan minyak atsiri ini dilakukan menggunakan mesin pengempa atau alat press yang dirancang khusus untuk memeras bahan secara mekanis.

Pada prinsip kerjanya, bahan ditempatkan di antara dua piringan logam atau dalam kantong-kantong kain yang diperas dengan alat press.

Sehingga minyak atsiri bisa terlepas dari seratnya.

Penggunaan metode ini biasanya dilakukan untuk memperoleh minyak atsiri dri bahan yang mengandung kadar minyak yang cukup tinggi, seperti biji bunga matahari, biji wijen, dan biji kapulaga.

Meskipun demikian, harus diperhatikan bahwa proses ini tidak berlaku pada bahan yang mengandung sedikit kadar minyak, sebaliknya bahan tersebut bisa dilakukan pada metode destilasi uap atau ekstraksi.

Jenis-jenis minyak atsiri serta manfaatnya

1. Minyak atsiri lavender

Minyak atsiri lavender memiliki kandungan utama zat aktif linalool yang merupakan senyawa antibakteri, selain itu linalool juga berperan memunculkan efek anti-cemas atau relaksasi sehingga tak jarang penggunaanya sebagai aromaterapi.

Manfaat lainnya, minyak atsiri lavender adalah anti-inflamasi dan antiseptik.

Banyaknya manfaat tersebutlah sehingga minyak lavender digunakan dalam industri kosmetik, parfum, dan obat-obatan.

2. minyak atsiri kayu putih

Minyak kayu ptuih mengandung eukaliptol (1,8-cineol) dengan presentase paling banyak 60%, yang mana memiliki banyak manfaat seperti anti inflamasi, anti mikroba, antiseotik, pereda nyeri, meningkatkan imun, dan sebagai aromaterapi.

3. minyak atsiri cengkeh

Minyak cengkeh mengandung eugenol dengan persentase yang sangat besar yakni antara 78-95%, sehingga eugenol tersebutlah yang berperan besar dalam memberikan manfaat seperti anti-inflamasi, antimikroba, analgesik, anti kanker, dan masih banyak lagi.

Minyak cengkeh sudah dimanfaatkan dalam industri farmasi dan kosmetik.

4. Minyak atsiri kulit jeruk

Minyak atsiri kulit jeruk mengandung limonen dengan persentase 95%, hal inilah yang membuat minyak atsiri kulit jeruk memiliki banyak manfaat yakni sebagai antioksidan, anti-inflamasi, antimikroba, antikanker, efek relaksasi, dan masih banyak lagi.

5. Minyak atsiri nilam

Minyak nilam memiliki kandungan alkohol nilam (patchouli alcohol), kamper nilam, cadinene, benzaldehida, eugenol dan sinnamal dehida,

Kandungan atsiri nilam yang diketahui tersebut memiliki potensi sebagai agen anti-inflamasi dan anti-oksidan.

Minyak atsiri nilam dimanfaatkan di industri parfum dan kosmetik, ini diketahui karena aromanya yang khas dan tahan lama.

 

 

 


Posting Komentar