Makanan yang Mengandung Sianida serta Pengelolaan yang Benar
Jenius people pasti pernah mendengar kata Sianida, yups benar banget, Sianida itu memiliki tingkat toxic yang tinggi untuk manusia, sudah tahu kan dari kasus jesika mirna?
Nah ternyata sianida dapat ditemukan di makanan yang sering kita konsumsi, kalau cara pengelolaannya tidak baik, yah bahaya.
Pada artikel kali ini, kami akan membahas tentang sianida dan makanan yang mengandung sianida tersebut serta cara pengelolaannya, simak terus yah.
Sianida
Dalam ilmu kimia, Sianida digolongkan dalam gugus cyano (C≡N), atom karbon berikatan rangkap tiga dengan atom nitrogen.
Sianida digunakan dalam proses kimia seperti proses fumigasi, pengerasan baja dan besi, selain itu juga senyawa ini sering digunakan dalam berbagai industri seperti tekstil, pertambangan, plastik, kertas dan sebagainya.
Dalam tubuh manusia, sianida bekerja cepat dan sangat memungkinkan efek kematian pada manusia.
Senyawa sianida terdapat dalam bentuk gas, cair, atau padat. HCN dan senyawa-senyawa garam turunannya yakni potassium sianida (KCN) dan sodium sianida (NaCN) adalah senyawa sianida yang paling berbahaya.
Tetapi kenyataannya bahwa sianida dapat ditemukan pada beberapa makanan yang sering jenius people makan seperti singkong, Apel, buah persik, dan kacang almond.
Makanan yang Mengandung Sianida serta Pengelolaan yang Benar
Singkong
Singkong adalah bahan makanan yang sering di konsumsi, baik dijadikan bahan pengganti nasi, dijadikan keripik, dan digoreng.
Tetapi tau gak sih kalau singkong itu sebenarnya mengandung racun linamarin yang dapat diubah menjadi senyawa sianida yakni hidrogen sianida (HCN) ketika diproses atau dimakan, biasanya racun linamarin adalah pertahanan alami untuk singkong terhadap serangga.
Nah bagaimana agar jenius people bisa mengkonsumsi singkong dengan aman tanpa bayang-bayang sianida? Jenius people perlu mengolah singkong terlebih dahulu sebelum dikonsumsi yang harapannya dapat mengurangi kadar racun linamarin serta mencegah diubah menjadi sianida, yakni:
1. Singkong dicuci untuk menghilangkan tanah yang menempel
2. kulitnya dikupas.
3. singkong dipotong-potong.
4. Direndam beberapa hari, lebih bagusnya menggunakan air hangat
5. dimasak selama 15-20 menit, bisa dengan digoreng, direbus ataupun dibakar.
Kacang almond
Kandungan amigdalin glikosida pada kacang almond pahit dapat melepaskan racun sianida saat dimakan, sedangkan untuk kacang almond manis mengandung amigdalin glikosida yang lebih rendah sehingga tidak menghasilkan sianida yang berbahaya.
Pada kacang almond yang pahit harus melalui proses pengolahan yang benar agar kadar amigdalin glikosida rendah.
Umumnya untuk pengolahannya seperti dimasak saja yakni dipanggang atau direbus, tidak disarankan untuk mengkonsumsi kacang almond pahit yang mentah.
Apel
Buah apel selain biji yang berwarna hitam di bagian tengah, tidak berbahaya dan bisa dikonsumsi langsung, tetapi pada bijinya terdapat zat amigdalin.
Zat amigdalin ini ketika dikonsumsi akan berinteraksi dengan enzim dalam pencernaan sehingga dapat melepaskan sianida.
Kalau jenius people makan apel, jangan konsumsi bijinya yah, kalau ada kepercayaan bahwa biji apel dapat dijadikan obat herbal, maka untuk pengelolaannya hampir sama seperti sebelumnya, yakni di masak seperti direbus dalam kurun waktu 15-20 menit.
Kalau biji apel terlanjur tertelan, jangan khawatir karena untuk mencapai dosis sianida yang berbahaya diperlukan 200 biji apel per hari.
Buah persik dan Biji buah ceri
Buah persik maupun biji buah ceri sama-sama memiliki kandungan zat glikosida sianorganik, yang mana zat glikosida sianorganik ini dapat diubah menjadi sianida ketika dikonsumsi, sehingga menyebabkan keracunan.
Agar terhindar dari keracunan sianida dari buah persik yakni dengan mengkonsumsi bua tersebut dengan jumlah yang wajar, yaitu sekitar 6-10 biji per hari.
Daging buah ceri aman dikonsumsi sehingga disarankan untuk tidak mengkonsumsi bijinya.
Itulah makanan yang mengandung sianida dan jika tidak diolah dengan benar dapat menyebabkan keracunan.
Perlu diingat juga bahwa kadar sianida dalam makanan diatas tidak membahayakan apabila jenius people mengkonsumsi dengan jumlah yang wajar, tidak berlebihan.
Untungnya sebagai warga Indonesia, pengolahan makanan diatas terutama singkong, sudah diketahui sejak dahulu dan turun temurun sampai ke jenius people, yakni dengan direndam berhari-hari.
Terima kasih dan seeulagi di artikel selanjutnya jenius people.
Posting Komentar