Pseudoscience vs Anti-Science: Gimana Bedain dan Cara Melawannya?
![]() |
Ilustrasi Sains |
Hai gengs, pernah nggak sih kalian lagi scroll medsos terus nemu info yang kayaknya aneh banget? misalnya obat cacing buat virus, ada juga bahkan burung dibilang nggak nyata, atau sering banget kan kamu dengar obrolan kalau bumi itu datar?
Nah, itu contoh gimana internet sekarang penuh sama pseudoscience dan anti-science.
Dua hal ini bisa bikin kita bingung dan salah paham. Jadi, yuk kita bahas apa itu pseudoscience dan anti-science, biar kita nggak gampang ketipu!
Apa Itu Pseudoscience?
Pseudoscience itu kelihatannya ilmiah, tapi aslinya nggak. Contohnya kayak akupunktur, yang katanya bisa nyembuhin banyak penyakit. Banyak orang percaya, tapi ternyata efeknya kebanyakan cuma sugesti alias efek placebo.
Orang-orang bilang akupuntur soal “meridian tubuh” atau “aliran darah”, padahal nggak ada bukti ilmiah yang kuat.
Pseudoscience suka banget ngutip “penelitian” yang seolah-olah mendukung klaim mereka. Padahal, kalau kita cek lebih dalam, penelitiannya sering kali nggak valid atau hasilnya meragukan.
Jadi, meskipun kelihatannya ilmiah, sebenarnya itu cuma pura-pura. Ini yang bikin pseudoscience kelihatan meyakinkan, karena mereka menggunakan bahasa dan gaya penulisan yang mirip sama tulisan ilmiah beneran.
Contoh lain dari pseudoscience adalah teori konspirasi yang sering muncul di internet. Misalnya, ada teori yang bilang kalau manusia nggak pernah mendarat di bulan dan semua itu cuma hoax.
Mereka sering pakai “bukti” foto yang katanya nggak konsisten atau argumen teknis yang salah. Padahal, kalau kita pelajari lebih dalam, semua argumen mereka bisa dibantah dengan bukti ilmiah yang yang kuat.
Apa Itu Anti-Science?
Nah, kalau anti-science beda lagi. Mereka bener-bener nolak sains dan otoritas ilmiah. Contoh paling jelasnya adalah gerakan anti-vaksin.
Mereka nggak peduli sama bukti ilmiah dan lebih percaya sama meme atau perasaan pribadi. Biasanya, mereka bilang, “Nggak usah percaya ilmuwan, ikutin aja insting lo.”
Anti-science juga sering muncul dalam bentuk penolakan terhadap perubahan iklim. Meskipun mayoritas ilmuwan sepakat kalau perubahan iklim itu nyata dan disebabkan oleh aktivitas manusia, masih banyak yang nggak percaya.
Mereka lebih milih percaya sama narasi yang bilang kalau ini semua cuma konspirasi untuk mengontrol populasi atau ekonomi global.
Sebenarnya, skeptis sama sains itu nggak selalu salah. Ada banyak contoh di mana sains memang pernah salah atau nggak adil, terutama buat minoritas.
Misalnya, banyak penelitian medis di masa lalu yang merugikan perempuan dan orang kulit berwarna. Tapi, masalah akan muncul ketika penolakan ini jadi total dan nggak mau dengerin fakta sama sekali.
Gimana Cara Membedakan dan Melawan?
Debunk Pseudoscience
Cara terbaik buat ngelawan pseudoscience adalah dengan bongkar fakta mereka pake bukti ilmiah.
Ini masih bisa ngefek buat orang yang terbuka sama argumen logis dan bukti. Contohnya, kalau ada yang bilang akupunktur bisa nyembuhin segala macam penyakit, kita bisa kasih bukti penelitian yang bilang kalau efeknya cuma sugesti.
Hadapi Anti-Science dengan Gaya Mereka
Debat pakai logika ilmiah sama orang anti-science tuh buang-buang waktu. Mereka lebih suka meme atau lelucon.
Jadi, balas mereka dengan cara yang sama. Kalau mereka bikin lelucon soal Bumi datar, balas dengan bilang lelucon mereka garing. Atau, kalau mereka bilang vaksin itu berbahaya, kita bisa kasih meme yang lucu tapi informatif tentang pentingnya vaksinasi.
Edukasi dan Komunikasi
Edukasi orang-orang tentang pentingnya metode ilmiah dan gimana bedain info bener dari yang salah itu penting banget.
Sampaikan dengan cara yang seru dan mudah dipahami. Misalnya, bikin konten TikTok atau Instagram yang ngejelasin dengan konten yang menarik dan bahasa yang simpel.
Gunakan Platform yang Tepat
Kadang, cara kita nyampein informasi juga harus disesuaikan sama platformnya. Kalau di medsos, mungkin lebih efektif pakai infografis atau video pendek.
Sementara, kalau di blog atau artikel, bisa lebih mendalam dan detail.
Bangun Komunitas
Lawan pseudoscience dan anti-science nggak bisa sendirian. Kita perlu dukungan komunitas yang sama-sama peduli sama kebenaran dan fakta ilmiah.
Ikut komunitas online yang aktif ngelawan hoax dan konspirasi bisa bantu kita lebih kuat dan informatif.
Di zaman informasi yang penuh hoax dan teori konspirasi ini, penting banget buat kita ngerti bedanya pseudoscience dan anti-science, serta gimana cara lawannya.
Edukasi, bukti ilmiah, dan kadang humor adalah kunci buat ngelawannya. Jadi, tetap kritis dan jangan gampang percaya info yang nggak jelas, ya! Dengan begitu, kita bisa jadi generasi yang lebih cerdas dan nggak gampang dibodohi.
Artikel ini dikutip dari IFLScience
Posting Komentar